Deretan Prestasi Era SBY, Bikin Demokrat Belum Bisa Move-On
Deretan prestasi era Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini bikin Demokrat bertekad kembali ke pemerintahan nasional.
Partai Demokrat telah mencapai misi besar untuk kembali ke pemerintahan nasional, seperti disampaikan Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam sebuah acara di Jakarta Selatan pada 27 Maret 2024. Langkah ini menandai sebuah era baru setelah 9 tahun 4 bulan berada di luar pemerintahan.
Jalan oposisi yang telah ditempuh Demokrat selama ini harus diakui tidak memberi banyak ruang dan sumber daya untuk memberikan kontribusi nyata kepada rakyat. Praktis, perjuangan Demokrat terbatas di parlemen dan pemerintahan daerah.
Saat ini, Partai Demokrat telah bergabung di kabinet Presiden Joko Widodo, dan berdiri berdampingan bersama partai-partai lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sukses memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.
Di sisi lain, tentu saja, Demokrat tidak bisa berlepas dari romantisme kesuksesannya membangun bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia selama 10 pemerintahan Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dari 2004 hingga 2014.
Kemajuan apa yang telah dicapai selama era SBY, dengan Demokrat sebagai mesin utamanya, saat itu?
Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Di bawah kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan di berbagai sektor, terutama dalam bidang ekonomi.
Produk Domestik Bruto (PDB) dan cadangan devisa meningkat secara dramatis dari Rp 2.295,82 triliun pada awal masa pemerintahannya menjadi Rp 10.063 triliun dalam kurun waktu 10 tahun.
Rasio utang pemerintah terhadap PDB turun hampir 55%, sementara pendapatan per kapita naik dari US$ 1.188 pada tahun 2004 menjadi US$ 3.000 pada tahun 2013.
Di antara negara-negara G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan menduduki peringkat kedua tertinggi.
Rasio utang luar negeri Indonesa pun paling rendah di antara negara-negara G-20. Angkanya menurun lebih dari 70% dari 27,8% menjadi tersisa 7,8%.
Pemerintahan SBY dan Partai Demokrat sebagai mesin utamanya berhasil mendongkrak pendapatan per kapita dan kelas menengah hampir 4 kali lipat.
Program-program seperti peningkatan jumlah lapangan kerja, dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan nilai ekspor dan ketahanan pangan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan rakyat.
Bidang Infrastruktur
Pemerintahan SBY juga menunjukkan dedikasinya dalam pembangunan infrastruktur. Lebih dari 290 waduk, 1.200 embung, dan 7,29 juta hektar irigasi telah dibangun, sementara kapasitas listrik di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Konektivitas antar wilayah meningkat berkat 8 kali lipat anggaran untuk transportasi, yang tercermin dalam pembangunan jalan, jalur kereta api, penambahan armada transportasi laut, serta pembangunan pelabuhan dan dermaga.
Dengan seluruh upaya terseut, sekitar 8,6 juta orang berhasil dikeluarkan dari kemiskinan.
Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Dalam bidang kesehatan, telah dibangun 837 rumah sakit dan 2.083 puskesmas (meningkat 600% dari sebelumnya) serta menambah ribuan jumlah dokter sepanjang dua periode pemerintahan SBY.
Anggaran pendidikan juga meningkat lebih dari 20%, yang disertai dengan pembangunan sarana pendidikan yang memadai.
Lebih dari 868.000 unit rumah layak huni juga telah dibangun, menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Program perlindungan sosial seperti pemberian bantuan sembako (raskin), bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), serta program bantuan untuk penyandang cacat dan lansia terlantar turut mendukung upaya pemberantasan kemiskinan.
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Di bidang pertahanan dan keamanan, pemerintahan SBY meningkatkan kekuatan personel TNI hingga hampir 100.000 orang dan meningkatkan anggaran hingga 400%.
Hal ini memungkinkan peremajaan alutsista TNI dan upaya pemberantasan terorisme yang berhasil menangkap 549 tersangka teroris serta menangani 238.815 kasus narkoba.
Penanganan Korupsi dan Kerja Sama Internasional
Pemerintahan SBY juga menunjukkan komitmennya dalam penanganan korupsi dengan peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dari 2,0 pada tahun 2004 menjadi 3,2 pada tahun 2014.
Sedangkan Indeks Perilaku Anti-Korupsi tumbuh dari 3,5 pada 2012 menjadi 3,63 di tahun 2014.
Selain itu, kerja sama internasional juga ditingkatkan dengan pengembangan 9 kemitraan strategis dan 7 kemitraan komprehensif serta partisipasi aktif dalam misi perdamaian dunia. Indonesia menduduki peringkat 17 dalam kontribusi perdamaian dunia, mencerminkan peran negara ini dalam menjaga stabilitas global.
Penutup
Pemerintahan SBY selama 10 tahun telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia.
Dari pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga peningkatan kesejahteraan sosial, dari pembangunan infrastruktur hingga penanganan masalah keamanan, pemerintahan ini telah berhasil membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Prestasi-prestasi inilah yang mendorong Partai Demokrat untuk kembali ke pemerintahan nasional. Demokrat ingin berdamping-dampingan dengan rakyat dan seluruh komponen bangsa untuk menghadapi tantangan-tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.