Ulama NU Ungkap Gus Dur dan AHY Masih Berkerabat

Kediri, PDNTB.id – Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ternyata masih berkerabat dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji (TGH) Muchlis Ibrahim, kepada wartawan di Kediri, Lombok Barat, Senin (6/2/2023).

Gus Dur itu, kata TGH Muchlis Ibrahim, punya kakek orang Solo yang putra pertamanya kemudian tinggal di Pacitan dan berketurunan di sana.

“Jadi, AHY dan Gus Dur memang bersaudara. AHY adalah keturunan yang kesepuluh dari kakek Gus Dur yang tinggal di Pacitan,” tutur TGH Muchlis Ibrahim, didampingi TGH Anies Hadi, tokoh NU di Gunung Sari, Lombok Barat.

Masih menurut TGH Muchlis Ibrahim, darah yang mengalir pada keluarga besar Gus Dur dan AHY ialah ulama-ulama besar pendiri pondok pesantren di Jawa dan Sumatera.

“Kakeknya AHY ini ‘kan pendiri Pondok Pesantren Tremas di Pacitan yang bercirikan Nahdlatul Ulama,” ujar TGH Muchlis Ibrahim.

“Begitu, ya. Makanya Pak SBY dulu ke Gus Dur selalu cium tangan. Ya, bagaimana, selain dianggap guru, ‘kan memang saudara tuanya,” sambung TGH Muchlis Ibrahim sambil tertawa ringan.

TGH Muchlis Ibrahim

SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI keenam, yang sekaligus ayah dari AHY.

“Hati saya agak bagaimana kalau mendengar isu-isu yang membenturkan AHY dengan NU. Ada merasa lucu, dan ada sedih juga. Jadi, saya perlu meluruskan asal-usul AHY. Sebatas itu,” tutur TGH Muchlis Ibrahim.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri, Lombok Barat, menjelaskan NU memiliki tradisi yang sesuai dengan karakter umum penduduk Indonesia.

“NU adalah ormas Islam terbesar di Nusantara. Sangat cocok dengan masyarakat Indonesia yang terbuka, toleran, dan mencintai tanah air,” terang TGH Muchlis Ibrahim.

Dia menegaskan, NU tidak memihak poros politik manapun tetapi mendukung setiap anak bangsa yang beritikad baik membangun bangsa di segala bidang.

“Anies Baswedan itu harus kita pandang sebagai aset bangsa juga. Diperkuat lagi dengan AHY yang mewarisi tradisi NU,” ujarnya.

Dia berharap Pemilu 2024 akan berjalan secara adil dan demokratis. Negara dan partai politik, kata TGH Muchlis Ibrahim, hendaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua tokoh bangsa untuk berkompetisi. Sekaligus, memberikan alternatif kepada seluruh warga negara untuk memilih calon terbaik.

“Sistem yang baik adalah sistem yang memberikan banyak alternatif kepada rakyat untuk memilih calon terbaik,” tandas TGH Muchlis Ibrahim.

Bagikan artikel ini:

2 Komentar

  • Posted 8 Februari 2023 10:49
    oleh Maya Hernianti

    iya bener, kayak pernah baca dimana… dah lupa

  • Posted 9 Februari 2023 11:48
    oleh MZD

    Sehat wal afiat selalu Miq Tuan Guru… Selalu sinari kami jamaah nya dengan ilmu berharap keberkahan-Nya…. Aamiiinn!!

Berikan Pendapat

PDNTB.id © 2024. All Rights Reserved.